Sulit buang air besar (BAB) bukan persoalan sederhana. Bila dibiarkan, keadaan ini bisa mengakibatkan masalah besar. Selain alat pencernaan rusak, kanker usus pun sangat mungkin terjadi.
Di RSCM Jakarta, sekitar lima tahun lalu ditemukan 224 kasus kanker usus. Lalu, pada tahun 2001, presentasenya meningkat 50%. Semua kasus tersebut diawali dengan susah BAB.
Menurut Pakar gizi di Universitas Indonesia, Dr. Walujo Soerjodibroto, Sp.G,Ph,D, sulitnya buang air besar atau dikenal dengan sembelit. Yang disebabkan oleh banyak hal. Kurang minum, kurang makanan berserat, tidak membiasakan diri BAB setiap hari, usia semakin tua, kurangnya aktivitas fisik, depresi atau stress, kehamilan, kondisi sakit, adalah faktor-faktor penyebab sembelit.
Penelitian European prospective Investigation inti Cancer and Nutrition (EPIC) pada Maret 2003 mengungkap, peningkatan konsumsi serat pada masyarakat Eropa ternyata dapat mengurangi resiko pembentukan kanker usus hingga 40%. penelitian ini sekaligus membantah keraguan beberapa ahli, tentang pentingnya serat sebagai zat pelindung tahap awal terhadap kanker usus. Penelitian selama hampir lima tahun ini melibatkan 10 negara, 519,978 orang responden yang berusia 25-70 tahun.
Prof.Dr. Daldiyono Sp.PD.,KGEH, spesialis gastroenterologi dari RS St. Carolus, Jakarta, menyebutkan bahwa saat orang makan sesuatu, sebagian makanan akan diserap tubuh dalam bentuk kotoran (feses). Sebelum dibuang, sisa makanan itu akan berhenti di usus besar, menunggu sisa makanan lain hingga terbentuk badan kotoran (bulk).
Jika sudah tiba saatnya, usus akan mengurutkannya (gerak peristaltik) dari atas ke bawah, hingga kotoran keluar dari anus. Saat proses mengurut berlangsung, sisa-sisa makanan yang mengandung serat akan membantu memperlancar jalannya proses pembuangan, sehingga BAB tidak bermasalah.
Masalah muncul bila didalam usus kurang tersedia serat, sehingga proses pembentukan bulk agak lama. Pada orang yang jarang mengkonsumsi serat, sisa-sisa makanan yang tidak terserap tubuh akan berhenti dalam usus. Akibatnya, orang tersebut akan merasa sakit dan sulit buang air besar.
"Sisa-sisa tersebut akan berhenti cukup lama sampai terbentuk bulk, sehingga usus bisa membawanya ke bawah. Jika sama sekali tidak ada atau hampir tidak ada serat, tidak akan terbentuk bulk," kata Dr. Waluyo. OLeh karena itu, kalau kita mendengar ada orang tidak bisa BAB selama tiga hari, bisa jadi ada gangguan dalam ususnya. (Sumber : KOMPAS)
Jumat, 11 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Saya sangat tertarik melihat postingan anda ini. karena hal ini memang sangatlah sulit dimengerti. Dan saya ingin bertanya a-pakah kanker sudah ada penawar atau obatnya belum?
apakah kanker usus dapat menyebabkan kerusakan fatal pada bagian dalam tubuh manusia?
Posting Komentar